1.Cranking pressure = kgf / cm 2
2.Luas Permukaan Piston = 3.14 x diameter kuadrat / 4
--> asumsi piston flat tanpa coakan.
... 3.Gaya yg diterima piston= Cranking Pressure dikali Luas Permukaan Piston
4.Torsi yg dihasilkan pada poros kruk as
= Gaya yg diterima piston x Stroke / 2
Ok, kita misalkan saja untuk
1.Cranking pressure = 50 kgf / cm2 <sama untuk kedua mtr>
2.Motor A, ambil contoh aja Supra 125
- bore x stroke = 52.4 x 57.9
- displacement = 124.8 cc
3.Motor B, ambil contoh Zone
- Diameter x Langkah : 56,0 x 50,6mm
- Jumlah & Isi Silinder : Satu buah & 124,6cc
over stroke (ukuran stroke lebih besar dari pada seher)
catatan : cranking pressure disini, maksudnya (tekanan) pas
terjadi ledakan di combustion chamber, dan sebagai contoh
dianggap sama untuk kedua motor. Ceritanyakita coba ngitung
berapa gaya yg diterima piston,dan berapa torsi yg duhasillkan.
Untuk Motor Yg Over Stroke
- Luas Perm Piston = 3.14 x 5.24 x 5.24 / 4 = 21.554 cm 2
- Gaya yg diterima piston dengan cranking pressure 50 kgf / cm2
..= 50 kgf / cm2 x 21.554 cm2 = 1077.7 kgf
- Torsi yg dihasilkan pada poros kruk as
= 1077.7 kgf x 5.79 cm / 2 = 3119.9415 kgf.cm
= 31.199415 kgf.m
= 305.754 Nm
over bore (ukuran seher lebih besar dari pada stroke)
<note, ini cuma contoh yah, cranking pressure pada ruang
bakar supra 125 sebenarnya ga nyampe 50 kgf / cm2)
B.Untuk Motor Yg Over Bore
- - Luas Perm Piston = 3.14 x 5.06 x 5.06 / 4 = 24.6176 cm 2
- Gaya yg diterima piston dengan cranking pressure 50 kgf / cm2
..= 50 kgf / cm2 x 24.6176 cm2 = 1230.88 kgf
- Torsi yg dihasilkan pada poros kruk as
= 1230.88 kgf x 5.06 cm / 2 = 3114.1264 kgf.cm
= 31.141264 kgf.m
= 305.184 Nm
Dengan contoh cranking
pressure 50 kgf / cm2 juga didapet hasil bahwa zone
yg over bore ama karisma yg over stroke ternyata bisa punya
torsi yg sama. Asalkan cranking pressure nya sama.
Ada pun alat-alat ukur yg di gunakan adalah
1.sigmat
2.compresion gauge
nah dengan contoh perhitungan ini ....teman2 bisa mengaplikasikan pada motor korekan masing2...
dan bisa buat kesimpulan masing2...berarti ga selamanya yg memiliki stroke panjang memiliki torsi yg besar asalkan Cranking pressure (kompresi/tekanan) di perhitungkan dengan tepat...buktinya motor yg memiliki stroke yg lebih pendek bisa menyamai torsinya dengan stroke yg lebih panjang....hayo yg mau sroke up....itung2 dulu oke...biar ga mubajir...
Semoga bermanfaat
Berita Terkait :
- Pengertian HP, BHP, PS, PK, DK,
- Menghitung Torsi dan Daya Mesin
- Asal usul satuan ukuran tenaga kuda / horse power
- menghitung torsi dengan karakter motor over bore dan over stroke
- Konversi satuan alat ukur
- Pengertian,Over Stroke,Over bore dan Square
- Pilih Mana Torsi atau Power ?