curtaian area adalah area yg terbentuk oleh terangkatnya klep.
rumusnya diameter klep X 3.14 x tinggi angkatan klep
katakanlah ada klep 33mm maka sittingnya adalah 30mm
luas area sitting klep yg bisa dilewati gas bakar adalah
jari2 = 30/2 = 15mm ; 15 x 15 x 3.14 = 706.5 (rumus luas lingkaran biasa)
luas curtain area
diameterklep x 3.14 x tinggi lift = 3.14 x 30 = 94.2 x tinggi lift
katakanlah tinggi lift maksnya 7.5 maka
94.2 x 7.5 = 706.5
luas area sitting = 706.5 dan luas curtain di 7.5mm = 706.5 mm persegi
disini kelihatan bahwa luas area sitting sama dengan luas curtain dan idealnya memang
seperti ini; Karena buat apa bikin angkatan lebih tinggi kalau gas bakar yg lewat tidak
akan lebih banyak, jika lift ditinggikan sedikit dari semestinya maka gas bakar yg lewat akan
sedikit lebih banyak (hanya sedikit) tetapi tenaga yg dibutuhkan mesin untuk mengangkat
klep lebih tinggi lagi jauh lebih besar dari tenaga yg didapat.
gak ada gunanya naikin valve lebih
tinggi dari kemampuan sitting mengalirkan udara.
berikut hasil flowbench
Quote:
Tinggi lift klep ---> In 33mm - Ex 28mm lift--> in valve CFM---> ex valve cfm 1 ---> 12.2 CFM - 11.2 CFM 2 ---> 22.1 CFM - 20.6 CFM 3 ---> 32.1 CFM - 32.7 CFM 4 ---> 44.0 CFM - 42.4 CFM 5 ---> 55.2 CFM - 48.4 CFM 6 ---> 66.5 CFM - 52.2 CFM 7 ---> 73.3 CFM - 54.4 CFM 8 ---> 76.4 CFM - 59.0 CFM 9 ---> 78.8 CFM - 64.4 CFM |
lihat kenaikan angka in valve cfm per mm kenaikan lift cam;
dari lift 1 ke lift 2 naik 10 cfm,
2 ke 3 mm juga 10 cfm dst tapi
7 ke 8 cuma naik 3 cfm
dan 8 ke 9 cuma 2.4
percuma menaikan lift cam lebih tinggi dari
luas diameter
hasil dyno
bahwa lift lebih tinggi sedikit dari semestinya menghasilkan perbedaan yg signifikan.
coz kaya ada yg kebalik
klep=33
diameter sitting=30
lift=7.5
curtain area
brarti 33x3.14x7.5= 725,34
sedangkan port = 30/2 =15
15x15x3.14=706,5
brarti ga sama , dengan rumus itu bisa menentukan lift ideal untuk diameter klep yang udah ada dan diameter sitting yang udah ada juga, misal
menentukan lift yg ideal untuk klep dan sitting seperti tadi
15x15x3.14=706,5
706,5/(3.14x33)=6,82 brarti lift idealnya 6,82
atau bisa mencari diameter sitting yang tepat dari klep dan lift yang udah ada dengan pembalikan rumus tadi***
(gambar2 di bawah ini tidak memaksukkan faktor timing TMA / TMB hanya semata agar jelas dan gamblang)
Bayangkan gambar di bawah ini adalah tonjolan cam ;
_____6___
____5_5___
___4___4__
__3_____3__
_2_______2_
1_________1
Maksudnya adalah begini :
kalau dihitung dari angka satu di paling kiri sampai angka satu ke kanan maka setiap angka mewakili posisi 10 derajat kruk as bergerak. Karena gambar diatas ada 11 angka jadi total 110 drjt
dan angka nya sendiri mewakili tinggi lift; misal 1 = 1 mm dan 5 = 5 mm
jadi seperti contoh gambar di atas maka:
angka 1 mewakili posisi 10 derajat dengan tinggi angkatan klep 1 mm
angka 6 mewakili posisi 60 derajat dengan tinggi angkatan 6 mm
angka 5 mewakili posisi 50 derajat dan 70 derajat dengan tinggi angkatan 5mm
dengan perincian
2 X 10 drjt, lift 1mm di posisi 10 drjt & 110 drjt
2 X 10 drjt, lift 2mm di posisi 20 drjt & 100 drjt
2 X 10 drjt, lift 3mm di posisi 30 drjt & 90 drjt
2 X 10 drjt, lift 4mm di posisi 40 drjt & 80 drjt
2 X 10 drjt, lift 5mm di posisi 50 drjt & 70 drjt
1 X 10 drjt, lift 6mm di posisi 60 drjt
dan apa yg terjadi jika cam ditambah tinggi 1 mm menjadi 7mm
______7______
_____6_6_____
____5___5____
___4_____4___
__3_______3__
_2_________2_
1___________1
Kebetulan gambar di atas sengaja dibikin kira kira seperti kalau melakukan papas pantat cam 1mm
Dengan menambah maks lift sebanyak 1 mm menjadi 7 mm, sekarang memiliki tambahan
1 X 10 drjt, lift 6 mm
1 X 10 drjt , lift 7 mm
Dan otomatis dengan penambahan tersebut durasi anda menjadi lebih panjang yaitu 130 drj
Memang Cuma 20 drj tapi kwalitas penambahannya atau posisi lift tersebut juga sangat berpengaruh di kemampuan mesin
Tadinya ketika lift maks cam 6mm, mesin mendapatkan celah tertinggi pada kecepatan piston yg tinggi hanya 10 derajat yaitu :
Lift 6 mm di posisi 60 derajat
Setelah lift maks nya dijadikan 7mm maka mesin mendapatkan celah tertinggi pada kecepatan piston yg tinggi tidak hanya 10 derajat tapi 30 derajat dan pada posisi top celahnya bertambah jadi 7mm.
yaitu
2 X 10 drjt, lift 6mm di posisi 60 drjt & 80 drjt
1 X 10 drjt, lift 7mm di posisi 70 drjt
celah yg besar pada kecepatan piston yg tinggi, pasti akan menambah performa yg signifikan
gak perlu vizard / graham bell untuk tahu bahwa jika curtain area lebih besar dari diameter sitting maka cfm turun tetapi cukup dengan logika sederhana yaitu rumus luas lingkaran dan keliling lingkaran. Vizard dan graham belll mengatakan maks 33 - 35% kenapa lebih tinggi dari 33% ? fakta yg didapati : katakanlah tiger yg klepnya 31 maka 33 % nya adlh 10; jadi cam pasifnya tidak boleh lebih dari 7.5mm, dan 8mm hasilnya lebih bagus dari yg 7.5 mio 23mm maka 33% aktifnya adl 8mm; cam yg 9mm dan jelas lebih baik dari yg 8mm baik di sensor air mass ataupun hasil dyno menunjukkan bahwa 9 mm lebih baik. | |