Pertemuan
dengan Honda Grand ini cukup unik. Jam 12 malam di Jl. Ciledug,
Tangerang tiba-tiba terdengar suara seram raungan motor sport. Sepintas
minimal 400 cc ke atas. Begitu berlalu, ternyata motor cebol yang
aslinya 100 cc.
Penasaran,
langsung dikejar dan untungnya doi masuk SPBU. Wow.. ternyata mesin
bebeknya berkepala dua alias mengusung duo head. Dari obrolan kecil
dengan Haryanto yang punya motor, janji ketemu di O’N25 Oji Motor yang
specialis bikin motor jadi 2 siinder.
Mesin yang dianut
segaris. Tidak mengikuti tren yang sudah banyak diadopsi, yaitu
konfigurasi V atau V-twin engine. Biar jelas, scrutineering pun
dilakukan. Guna membuktikan memang dua silinder dan berfungsi maksimal.
Di kepala silinder tidak mengalami penggabungan. Head dibikin terpisah
satu sama lain. Sehingga keduanya memiliki rante keteng dan kem
sendiri-sendiri.
Kedua piston digerakkan 2 kruk as Grand yang
digabung. Sistem penyatuan kruk as sederhana. Bandul kruk as kanan
dilubangi. Sementara kruk as kiri dari as yang menuju kopling dimasukkan
ke lubang itu. Kemudian dipres dan di las titik. Tentu sebelumnya as
itu dipotong dulu.
Laher kruk as dipasang 4 biji. Dua di
kanan-kiri dan 2 di tengah. Di tengah kruk as juga dipasangi gir timing
untuk rantai keteng silinder kanan.
Kemudian dibuatkan
crankcase baru. “Crankcase terbuat dari almu batangan yang dibentuk
ulang dengan cara dicetak lalu dibubut,” jelas Rizky Fauzi, sang mekanik
yang punya ide hebat ini. Mesin jadi molor sekitar 9-10 cm kesebelah
kiri.
Crankcase baru ini sudah dilengkapi dudukan bearing kruk
as tengah. Juga dibentuk menggunakan las babet dan argon. Kemudian
finishing menggunakan mesin milling agar bisa dipasangi dua si-linder
milik Grand.
Silinder blok diisi seher Kawasaki Kaze standar.
Diameternya 53 mm. Dipadukan dengan stroke standar Grand 49,5 mm. Satu
silindernya jadi 109,2 cc. Karena 2 silinder jadinya 109,2 x 2 = 218,4
cc.
Pengapian Grand ini hanya menggunakan 1 pulser dan 1 CDI
kepunyaan Shogun. Kabel dari CDI dibikin cabang 2, untuk 2 koil Jupiter.
Dan diteruskan ke busi yang juga jadi 2.
Atur Suara
Kalau 2
silinder bekerja berbarengan dengan proses kerja yang sama, suara mesin
biasa saja. Seperti 2 motor 1 silinder hidup bareng.
Agar
suara seram seperti moge, proses kerja silinder kiri dan kanan dibikin
beda. Piston di kanan sedang kompresi, sementara piston di kiri sedang
proses langkah buang.
“Meski seher naik-turun bareng, suara
yang dihasilkan mesin jadi bergantian karena ledakan pembakaran antara
silinder 1 dan 2 berbeda,” terang Fauzy dari Jl. KH Hasyim Ashari,
Gondrong Kenanga No. 16, RT 004/01, Cipondoh, Tangerang.
(motorplus-online.com)
Berita Terkait :
TERIMA KASIH
Gabung juga di Grup I B L J Komunitas Drag Bike Indonesia