Kamis, 15 Maret 2012

HAWADIS


Hawadis, Chief Mechanic Tunggal Jaya Mekanik yang satu ini, cukup dikenal luas dikalangan dunia balap tanah air. Lewat sentuhan tangan dinginnya, puluhan pembalap Indonesia telah merasakan atmosphere podium juara dari kelas “tarkam” hingga kelas balap Internasional. 
Dialah Hawadis, kepiawaiannya dalam meracik mesin, juga diakui pembalap  dan tim dari luar negeri. saat kejuaraan Yamaha Asean Cup Race (YACR) 2010, yang digelar di Melaka, Malaysia. Saat itu pemilik utama kontestan balap dari Filipina, memuji kehandalan Hawadis beberapa bulan sebelum YACR, saat mekanik asal tanah Madura itu dipanggil untuk menukangi mesin dari tim dan pembalap Filipina. Wajar, jika melihat track record-nya, gempuran pengalaman lebih kurang 15 tahun “di belakang layar” membuat Hawadis cukup mudah dan kreatif meracik strategi settingan mesin. 
Rafid Topan salah satunya, pembalap asal Tanjung Priuk yang membalap untuk tim TJM itu menjadi saksi hidup, bahwa kesuksesannya juga ditopang strategi kreatif ala Hawadis. Setali tiga uang dengan Topan, pemilik tim Yamaha Tunggal Jaya Motor (TJM), Rudyanto Widjaja, juga mengutarakan hal yang serupa.
”Kunci sukses utama kami lainnya adalah pada sektor engineer. Mekanik kami, Hawadis, mesin setingannya selalu bikin rekor di setiap sirkuit,”  setelah kemenangan Topan menjuarai Asia Road Racing Championship (AARC) 2011, kelas underbone 115 cc, di Sirkuit Losail, Qatar, Desember tahun lalu.


INI BUKTINYA BRO...

Abissss di tinggalin semua.....Mantaaaappppp...


Hawadis, Chief Mechanic Tunggal Jaya mekanik yang dikenal dengan sebutan HDS ini lebih suka bermain di angka-angka unik  untuk setting motor Topan yang memiliki daya jelajah dan rolling speed yang baik. “Soal setting mesin sebetulnya variatif pada kondisi sirkuit apa dan suhu lingkungan yang bagaimana. Itu sudah jadi standar mekanik. Namun, pada kasus kemaren saat Topan menang di Qatar, kompresi saya buat 12,9:1, tenaga di angka 18 dan gear saya buat 15-36 horse power” jelas suami dari Ibu Hamsimah
Tidak berhenti pada tahap itu saja, Hawadis yang terkenal korekanya itu juga punya berbeagai cara mengatasi mesin “panas dingin” di cuaca yang kurang bersahabat. Masih seputar saat mengantarkan Topan juara pertama kali di AARC, mekanik yang mengakui mengidolakan Bug Karno sebagai Inspirasi hidupnya, juga mengemas apik settingan noken as dan ruang bahan bakar motor Topan. “Noken as, in 57/34 dan ex 57/35. Untuk menjaga konsumsi bahan bakar, pilot jet bermain di angka 27,5 sedangkan main jet saya bikin 145,” Itulah Hawadis, pengalamannya telah membawanya menjadi salah satu mekanik kepercayaan Yamaha diberbagai pentas balap tanah air. Barangkali saat ini semakin banyak mekanik-mekanik muda yang lahir dan berkembang pesat, apalagi dibantu teknologi yang semakin memudahkan urusan setting mesin. Tapi, sang kepala mekanik itu tetap tampil sederhana di hadapan junior-juniornya. Simpel saja urusan hidup bagi Hawadis ini, sebab menurutnya “Hari ini akan saya raih yang ini. Besok akan saya raih yang lain” tutup Chief Mechanic, Tunggal Jaya itu.

 Berikut adalah video Bang Hawadis saat di bengkel rumahnya :





(sumber motodream)

Berita Terkait :
Semoga Terinspirasi


Gabung juga di grup facebook I B L J komunitas Drag Bike Indonesia